Sejak berdiri tahun 1981, Sumber Kencono
sudah kenyang dengan berbagai keadaan. Hingga membawa Sumber Kencono
semakin matang dalam menjalankan usahanya sehingga mampu berkembang
pesat.
Berawal beberapa unit bis yang pada awalnya dititipkan ke PO Kentjono, bapak Setyaki Sasongko mengawali usaha dibidang transportasi umum bus ini. Setelah berkembang dan mempunyai 5 buah armada , bapak Setyaki mengajukan ijin ke Dinas Perhubungan untuk membuat PO baru. Oleh Kepala Dishub pada saat itu, disarankan memberi nama "Sumber Kencono" yang dapat diartikan asalnya dari PO Kentjono atau bisa juga diartikan Sumber Emas/Penghasilan. Setelah mengalami perkembangan yang lumayan pesat, Bapak Setyaki Sasongko kemudian mengakuisisi armada bus beserta trayek PO Maju Mapan yang pada saat itu sedang mengalami kerugian. Pada saat awal berjalan, Sumber Kencono menggunakan trayek Jogja-Surabaya-Jember dan pernah juga mengjalankan trayek Surabaya-Madiun-Badegan (Ponorogo). Kemudian berkembang menjadi trayek Surabaya-Madiun-Wonogiri dan Surabaya-Madiun-Semarang.
Sumber Kencono terus mengembangkan sayapnya. Melalui usaha keras sang pemilik Setyaki Sasongko, Sumber Kencono kian mendapatkan kepercayaan di masyarakat. Sedikit demi sedikit perusahaan yang melayani perjalanan Surabaya-Solo-Jogja, Surabaya-Solo-Wonogiri dan Surabaya-Solo-Semarang ini terus berkembang. Selain itu ada beberapa trayek yang tidak dijalankan atau diisi dengan armada bus seperti jurusan Surabaya-Solo-Jogja-Purworejo dan Surabaya-Solo-Jogja-Wonosari.
Usaha keras itu juga didukung dengan kemampuan intelektual yang pada sang pemilik usaha. Selain sebagai lulusan teknik mesin yang juga pernah mengenyam pendidikan di Jerman, tentunya bapak Setyaki Sasongko sangat handal dalam menerapkan dan mengontrol kondisi mesin bus-busnya.
Dengan menggunakan armada terbaru yang ditenagai oleh mesin Hino AK8 dengan menggunakan body Nucleus3, Legacy dan Discovery buatan karoseri Laksana, PO Sumber Kencono mencoba untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan setianya. Hingga saat ini mampu memiliki kurang lebih 230 armada bus dengan crew bus yang mencapai lebih dari 1000 orang.
Dalam perkembangannya, PO Sumber Kencono setelah mengalami beberapa kali kejadian yang cukup fenomenal akhirnya PO Sumber Kencono berganti nama menjadi Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu, yang masih tetap dalam satu manajemen Sumber Group.
Pemberian pelayanan terbaik yang diberikan oleh Sumber Group ini dibuktikan dengan berbagai pengahargaan
yang telah diraihnya.
Di antaranya piagam penghargaan dari Menteri Perhubungan RI pada
tahun 2005 lalu. Penghargaan yang ditanda tangani oleh MENHUB saat itu M
Hatta Rajasa jelas menyatakan kalo PO Sumber Kencono merupakan salah
satu perusahaan yang memberikan pelayanan terbaik selama penyelenggaran
angkutan lebaran 2005 atau 1426 H. Penghargaan serupa serupa juga dialami pada tahun 2007 dan 2008.
Semoga kedepannya, PO yang menggunakan semboyan Aman - Cepat - Nyaman serta Melayani Setulus Hati ini bisa terus dapat melayani para pelanggan setianya dengan baik dan memuaskan.
Berawal beberapa unit bis yang pada awalnya dititipkan ke PO Kentjono, bapak Setyaki Sasongko mengawali usaha dibidang transportasi umum bus ini. Setelah berkembang dan mempunyai 5 buah armada , bapak Setyaki mengajukan ijin ke Dinas Perhubungan untuk membuat PO baru. Oleh Kepala Dishub pada saat itu, disarankan memberi nama "Sumber Kencono" yang dapat diartikan asalnya dari PO Kentjono atau bisa juga diartikan Sumber Emas/Penghasilan. Setelah mengalami perkembangan yang lumayan pesat, Bapak Setyaki Sasongko kemudian mengakuisisi armada bus beserta trayek PO Maju Mapan yang pada saat itu sedang mengalami kerugian. Pada saat awal berjalan, Sumber Kencono menggunakan trayek Jogja-Surabaya-Jember dan pernah juga mengjalankan trayek Surabaya-Madiun-Badegan (Ponorogo). Kemudian berkembang menjadi trayek Surabaya-Madiun-Wonogiri dan Surabaya-Madiun-Semarang.
Sumber Kencono terus mengembangkan sayapnya. Melalui usaha keras sang pemilik Setyaki Sasongko, Sumber Kencono kian mendapatkan kepercayaan di masyarakat. Sedikit demi sedikit perusahaan yang melayani perjalanan Surabaya-Solo-Jogja, Surabaya-Solo-Wonogiri dan Surabaya-Solo-Semarang ini terus berkembang. Selain itu ada beberapa trayek yang tidak dijalankan atau diisi dengan armada bus seperti jurusan Surabaya-Solo-Jogja-Purworejo dan Surabaya-Solo-Jogja-Wonosari.
Usaha keras itu juga didukung dengan kemampuan intelektual yang pada sang pemilik usaha. Selain sebagai lulusan teknik mesin yang juga pernah mengenyam pendidikan di Jerman, tentunya bapak Setyaki Sasongko sangat handal dalam menerapkan dan mengontrol kondisi mesin bus-busnya.
Dengan menggunakan armada terbaru yang ditenagai oleh mesin Hino AK8 dengan menggunakan body Nucleus3, Legacy dan Discovery buatan karoseri Laksana, PO Sumber Kencono mencoba untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan setianya. Hingga saat ini mampu memiliki kurang lebih 230 armada bus dengan crew bus yang mencapai lebih dari 1000 orang.
Dalam perkembangannya, PO Sumber Kencono setelah mengalami beberapa kali kejadian yang cukup fenomenal akhirnya PO Sumber Kencono berganti nama menjadi Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu, yang masih tetap dalam satu manajemen Sumber Group.
Pada tahun 2012 kembali bapak Setyaki Sasongko melebarkan sayapnya dengan mengeluarkan armada baru dibawah nama Golden Star yang khusus untuk melayani pariwisata Sampai dengan saat ini armada Golden Star baru berjumlah 5 buah yang menggunakan mesin Hino RK8 dan menggunakan body Legacy Sky buatan dari karoseri Laksana.
Semoga kedepannya, PO yang menggunakan semboyan Aman - Cepat - Nyaman serta Melayani Setulus Hati ini bisa terus dapat melayani para pelanggan setianya dengan baik dan memuaskan.
wah mantep juga neh ceritanya :) jadi tau sejarahnya. Maju terus buat SKLOvers
BalasHapussalam dari kami : www.karoseri-indonesia.blogspot.com | Info mengenai Karoseri seluruh Indonesia dan luar negeri.
dalam blog karoseri ID di beri sejarahnya SK dong
HapusSaya juga pernah dengar cerita di atas klo sumber kencono berawal dari kenjono jember
BalasHapusDulu kayak pernah liat sumber kencono ada di ponorogo skitar th 98-99. Apakah iti benar? Lalu kalo benar kenapa trayeknya sekarang sudah nggk ada/dicabut?
BalasHapus